Friday, 9 September 2016

'Red Sunset' Gili Trawangan, Lombok

Sunset point Gili Trawangan
Masih dalam petualangan saya di Lombok, kali ini dari Lombok Timur saya beralih menuju ke Lombok Barat, ya saya menuju Gili Tranwangan. Laju motor kami tidak hanya berhenti pada keindahan Lombok Timur, setelah puas menikmati pagi di Lombok Timur kami pun segera berangkat untuk menikmati sunset di Lombok Barat.

View disepanjang perjalanan menuju Gili Trawangan

Hawa dingin masih menyelimuti perjalanan kami menuju Gili Trawangan, untuk menuju Gili Trawangan kami harus kembali lagi ke Kota Mataram. Diperjalan menuju Gili Trawangan tepatnya di daerah Senggigi salah satu ban motor kami PECAH! Ini bukan pertama kalinya saya mengalami kejadian ban pecah pada saat bepergian. Bagi kalian yang ingin melakukan trip jauh ada baiknya untuk melihat kondisi motor, terutama ban motor. Dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selalu ingat keberadaan "Tambal Ban" terdekat. Percaya atau tidak ini akan sangat membantu kalian ketika sedang bepergian. Sejalan dengan mengganti ban yang pecah kami pun beristirahat sejenak dan makan siang. Setelah semua sudah beres dan kami mengecek bahwa tidak ada lagi masalah pada motor kami, dengan mengucapkan doa kami pun melanjutkan perjalanan.
Pantai di Gili Trawangan


Melewati Senggigi kami disuguhkan dengan pemandangan laut lepas, untuk sampai ke Gili Trawangan kami harus melawati tiga bukit terlebih dahulu. Saya sangat menikmati perjalanan ini, akses jalan yang baik dan lancar ditambah pemandangan yang disuguhkan membuat waktu berjalan sangat cepat. Disepanjang jalan ada beberapa spot yang digunakan untuk foto, ada juga beberapa spot sunset dari pinggir jalan raya tersebut. Perjalanan kami tempuh sekitar 1,5 jam dari pantai Senggigi dan sampailah kami di dermaga penyebrangan. Harga tiket kapal dari Lombok ke Gili Trawangan hanya Rp 12.500 kali tidak salah ingat. Disini kami juga menggunakan jasa titip motor kalau tidak salah penitipan motor disini berkisar antara Rp 7.000-12.000/malam/motor. Tak lama kami dipanggil untuk menaiki kapal yang akan mengantar kami menuju Gili Trawangan. Kapal yang kami naiki berupa kapal nelayan bermotor yang menampung kira-kira 20-30 orang. Perjalanan sekitar 45 menit kamipun sampai di Pulau Gili Trawangan, setelah melewati Pulau Gili Meno dan Gili Air. Saya masih ingat waktu pertama kali saya menginjakkan kaki di Pulau Gili Trawangan ini (Tahun 2011), pasir putih dengan jernihnya air membuat saya ingin tinggal lebih lama di pulau ini saat itu. Keunikan lain dari pulau ini adalah tidak adanya kendaraan bermotor, di pulau ini hanya ada cidomo sebagai alat transportasi. Cidomo adalah sejenis delman yaitu kereta yang ditarik oleh kuda bedanya adalah roda cidomo lebih besar dibandingkan delman (menurut supir cidomo). Keunikan lainnya adalah sangat jarang saya melihat wisatawan lokal (tahun 2011), sekeliling hanya ada wisatawan asing. Namun kali kedua saya menginjakkan kaki di pulau ini, bisa dibilang Gili Trawangan sudah terlalu ramai dan sangat komersil, Gili Trawangan tidak sebersih dan serapi dulu lagi. Saya tidak tau apakah ini akibat dari kunjungan saya ke Nusa Penida, jadi saya mempunyai pantai pembanding yang masih sepi dan bersih tapi gili sudah sebegitu ramainya.

Hutan kering di atas bukit Gili Trawangan
Sampai di Gili hal pertama yang harus kalian lakukan adalah mencari penginapan (Jika kalian mau menginap) jika kalian ke tempat ini pada saat Low Season maka budget penginapan bisa ditekan, tapi jika kalian ke tempat ini pada saat High Season woww siap-siap tenaga ekstra untuk mencari penginapan yang murah. Rata-rata harga penginapan ketika Low Season (Rp 100.000/kamar/malam keatas) ketika High Season (Rp 150.000/kamar/malam keatas). Nah setelah dapat kamar kalian tentunya harus mencari sepeda dan alat snorkling. Biasanya untuk paket sepeda dan alat ini dihargai dari Rp 70.000 keatas tentunya kami harus pintar nawar (Kalau kata saya harus pake lidah ibu-ibu yang belanja dipasar untuk nawar disini). Lanjut ke cerita, setelah kami menyewa sepeda saya dan 2 orang teman saya berpisah, saya ingin mengelilingi pulau dan mencari tempat foto sedangkan kedua teman saya pergi untuk snorkling. Saya mengelilingi pulau dan menemukan beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat foto. Menjelang sore wisatawan mulai memadati sunset point yang berada di dekat vila ombak. Di depan vila ombak juga ada ayunan yang dibuat atas air dan ayunan ini bebas untuk dinaiki walaupun bukan dari tamu vila tersebut dan wajib hukumnya untuk fotoan di ayunan ini  Sunset pun tiba dan yang dinanti-nanti pun datang matahari merah yang sangat indah. Ini pertama kalinya saya melihat sunset yang benar-benar bulat dan merah. Matahari yang benar-benar bulat dan memancarkan sinar kemerahan dengan gradasi orange tanpa rekayasa dan sentuhan photoshop ada di depan mata saya (sekali lagi menikmati keindahan yang tuhan berikan). Waktu saya sunset sangatlah cepat sampai saya hampir lupa untuk berfoto ria ya walaupun akhirnya kami dapat foto siluet yang kece diakhir sunset (fotonya ada diawal artikel ini). Oh iya, di pulau ini juga menawarkan paket snorkling ke pulau- pulau terdekat seperti Gili Meno ataupun Gili Air harganya sekitar Rp 100.000/orang/trip selain itu ada juga paket trip yang ke Pulau Komodo. Ketika hari mulai gelap, mulailah kehidupan malam di Gili Trawangan. Terdapat sebuah pasar malam yang banyak berisi kuliner seafood disana, dan tentunya ada cafe ataupun bar yang diperuntukkan untuk 18+. Budget saya pada perjalanan kali ini adalah Rp 500.000 dari Bali ke Lombok menggunakan motor 2 hari 1 malam (tanpa sewa penginapan). Dan sekian perjalanan saya kali ini menikmati keindahan "Red Sunset" di Gili Trawangan.

Lihat juga Keindahan Nusa Penida

Terima kasih

No comments:

Post a Comment