Sunday, 11 September 2016

Hutan Pinus Twilight, Gunung Pancar Bogor

Gunung Pancar, Bogor
Bogor- Tidak ada yang menyangkal bahwa bogor merupakan kota hujan. Siang panas terik dan tidak jarang sore hari turun hujan, tidak jarang pula menjadi badai angin. Saya kurang tau bagaimana klimatologi dari kota ini yang pasti hujan dan panas bergantian dengan cepat. Angkot, kendaraan umum di kota ini seakan menunjukkan keeksisannya. Angkot selalu ada! Jam berapapun kamu ingin pergi tapi suatu bencana di siang hari. Jalan panas ataupun banjir angkot selalu penuh sesak, tak pelak kemacetan terjadi dimana-mana dan mungkin berpusat di Laladon. Laladon merupakan terminal persimpangan dari Kota Bogor ke arah Dramaga atau Leuwiliang, jangan ngaku orang bogor kalau belum tau terminal ini. Saya tidak akan membahas tentang macet ataupun hujan di Bogor, yang akan saya bahas adalah wisata alam Gunung Pancar yang terletak di Bogor, berikut informasinya.


Gunung Pancar terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Saya berangkat dari Dramaga sekitar jam 10 siang dengan tekad yang kuat tentunya untuk melawan macet. Panas tentu, macet jangan ditanya semua komplit bagaikan nasi timbel. Perjalanan yang saya lakukan ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam dari Dramaga cukup lama bagi saya karena masih terletak dalam satu daerah. Gunung ini terletak di ketinggian antara 300- 800 mdpl, seperti pada umumnya gunung di daerah tropika vegetasi (tumbuhan) yang tumbuh sangat beragam. Vegetasi tersebut meliputi semak belukar, pohon-pohon yang rindang hingga hutan pinus, hutan pinus merupakan primadona bagi wisatawan yang berkunjung. tapi tidak hanya itu terdapat juga pemandian air panas di gunung ini. Saya menyarankan menggunakan kendaraan pribadi untuk berkunjung ke gunung ini, karena rute yang lumayan susah dan tentunya harus siap dengan GPS. 

Sekitar jam 1 rombongan saya sampai di gunung ini, pada saat itu keadaan berangin dan dingin. Banyak pedagang kaki lima yang membuka kios di area wisata ini bahkan ada yang meyewakan tikar jadi jangan takut kelaparan. Biaya masuk ke area wisata ini adalah Rp 10.000/orang dan biaya parkir motor Rp 2000/motor. Tujuan saya datang ke gunung ini untuk mencari spot foto yang bagus di hutan pinus, jadi saya langsung keliling hutan pinus. Saya menemukan satu spot foto yang mengingatkan saya pada film Twilight. Saya merasa menjadi Jacob jika saya melihat foto saya di gunung ini. Banyak yang mengatakan saya seperti Jacob! (Awww Awww, kidding). Hutan pinus ini sangat nyaman digunakan sebagai tempat bersantai, aroma pinus yang menusuk hidung dan semilir angin yang berhembus membuat saya terlelap beberapa saat. Tempat yang nyaman dan tenang, tapi tidak untuk weekend. Jika weekend biasanya tempat ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal. 

Tempat ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif rekreasi keluarga ataupun outing perusahaan. Disini menyediakan camping ground, tenda dan semua perlengkapannya. Selain camping, terdapat pula aktivitas berkuda, hiking, dan tentunya merasakan kehangatan air panas yang ada disini. Menurut saya tempat ini bagus dan masih asri tetapi akibat banyaknya pedagang kaki lima beberapa titik dipenuhi dengan sampah. Saya mengingatkan kepada para sahabat traveler dimanapun berada untuk tetap menjaga kebersihan. Maaf untuk foto hanya ada satu karena sisanya tidak sengaja terhapus di hardisk saya (more photos). Like jika kalian setuju, Share jika artikel ini berguna, dan Comment jika kalian ingin memberikan saran.

Lihat juga Kabut Kintamani di Pagi Hari

Terma kasih

2 comments:

  1. Aku juga mau kesana kakaaaa, mau jadi bella swan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku kira mau jadi belasungkawa kaka, wakaka

      Delete